bagaimana perjuangan bangsa indonesia dalam melawan penjajah jepang
IPS
akbar1415
Pertanyaan
bagaimana perjuangan bangsa indonesia dalam melawan penjajah jepang
1 Jawaban
-
1. Jawaban MGading
Sikap baik Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia dan untuk menutupi maksud dan tujuan yang sangat merugikan bangsa Indonesia akhirnya diketahui oleh bangsa Indonesia, terutama setelah Jepang menerapkan kebijakan-kebijakan yang jelas-jelas merugikan bangsa Indonesia, seperti: (Pengerahan tenaga kerja yang disebut romusha, Eksploitasi sumber daya alam yang menyebabkan seluruh kehidupan ekonomi lumpuh, Jepang juga menerapkan peraturan-peraturan yang bersifat membatasi dan memonopoli sarana-sarana produksi penting, rakyat juga diwajibkan menyetor padi, jagung, dan ternak dalam jumlah besar demi memenuhi kebutuhan logistik di medan perang, rakyat juga dibebani pekerjaan tambahan, yaitu menanam pohon jarak untuk diambil minyaknya dan diproduksi sebagai pelumas mesin-mesin perang). Hal hal tersebut menyebabkan munculnya perlawanan terhadap pendudukan Jepang yang dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat dengan bentuk perlawanan yang juga bermacam-macam.
2. Bentuk-bentuk perjuangan melawan Jepang
Menghadapi keadaan yang serba sulit maka para pemimpin bangsa Indonesia berjuang dengan menyesuaikan situasi dan kondisi. Bangsa Indonesia mengadakan perjuangan atau perlawanan melalui lembaga resmi pemerintahan, melalui gerakan bawah tanah, dan melalui tindakan kekerasan serta pemberontakan. Mereka tidak kehilangan semangat perjuangan Semua itu mempunyai cita-cita yang sama yakni mewujudkan Indonesia merdeka. Adapun bentuk perlawanan terhadap Jepang adalah sebagai berikut :
a. Perjuangan melalui kerja sama (koperasi)
Karena gerakan yang non-kooperatif tidak mendapat tempat, para pejuang melakukan gerakan kooperatif yang dapat diterima oleh Jepang. Tujuan utama perjuangan mereka adalah mencapai Indonesia merdeka. Kerja sama kooperatif dengan pemerintah Jepang hanyalah suatu siasat atau taktik belaka. Dengan cara ini, para pejuang dapat duduk dalam lembaga-lembaga pemerintah. Dengan demikian, mereka dapat memperjuangkan atau membela nasib rakyat. Di samping itu, para pejuang dapat memanfaatkan organisasi dan lembaga-lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk perjuangan kaum nasionalis, antara lain :
1) Memanfaatkan Gerakan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Tujuan Jepang membentuk PUTERA adalah agar kaum nasionalis dan intelektual menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan Jepang. Namun oleh para pemimpinIndonesia, PUTERA justru dimanfaatkan untuk membela rakyat dari kekejaman Jepang serta untuk menggembleng mental dan semangat nasionalisme, cinta tanah air, anti kolonialisme dan imperialisme. Dengan demikian PUTERA ini ibarat tombak bermata dua.
2) Memanfaatkan Barisan Pelopor (Syuisyintai)
Organisasi ini dimanfaatkan oleh para nasionalis sebagai penyalur aspirasi nasionalisme dan memperkuat pertahanan pemuda melalui pidato-pidatonya.
3) Memanfaatkan Chuo Sangi In (Badan Penasihat Pusat)
Tugas badan ini adalah memberi nasihat atau pertimbangan kepada Seiko Shikikan (penguasa tertinggi militer Jepang di Indonesia). Oleh para pemimpinIndonesia melalui Chuo Sangi In dimanfaatkan untuk menggembleng kedisiplinan. Salah satu saran Chuo Sangi In kepada Seiko Shikikan adalah agar dibentuknya Barisan Pelopor untuk mempersatukan seluruh penduduk agar secara bersama menggiatkan usaha mencapai kemenangan.
b. Perjuangan Melalui Gerakan Bawah Tanah (Non Kooperasi)
Selain melalui taktik kerja sama dengan Jepang, para pejuang melakukan perjuangan secara rahasia (gerakan bawah tanah) atau ilegal. Beberapa contoh perjuangan bawah tanah antara lain sebagai berikut :
1) Gerakan Kelompok Sutan Syahrir.
Kelompok ini merupakan pendukung demokrasi parlementer model Eropa barat dan menentang Jepang karena merupakan negara fasis. Mereka berjuang dengan cara sembunyi-sembunyi atau dengan strategi gerakan ”bawah tanah”.
2) Golongan Persatuan Mahasiswa
golongan ini sebagian besar berasal dari mahasiswa Ika Daigaku (Sekolah Kedokteran) di Jalan Prapatan 10 dan yang terhimpun dalam Badan Permusyawaratan Pelajar-Pelajar Indonesia (BAPERPI) di Cikini Raya 71. Kelompok Persatuan Mahasiswa ini anti Jepang dan sangat dekat dengan jalan pikiran Sutan Syahrir.
3) Kelompok Pemuda Menteng 31
Kelompok ini dibentuk oleh sejumlah pemuda yang bekerja pada bagian propaganda Jepang (Sendenbu). Kelompok ini bermarkas di gedung Menteng 31 Jakarta. Secara resmi pendirian asrama ini dibiayai Jepang dengan maksud menggembleng para pemuda untuk menjadi alat mereka. Akan tetapi tempat ini oleh pemuda dimanfaatkan secara diam-diam untuk menggerakkan semangat nasionalisme.
4) Golongan Kaigun
Kelompok ini anggotanya bekerja pada Angkatan Laut Jepang. Mereka selalu menggalang dan membina kemerdekaan dengan berhubungan kepada tokoh-tokoh Angkatan Laut Jepang yang simpati terhadap perjuangan bangsaIndonesia.
c. Perlawanan Bersenjata
Perlawanan bersenjata yang dilakukan oleh rakyat diberbagai daerah