B. Arab

Pertanyaan

apakah yg dimaksud hajjatul udawiyyah?

1 Jawaban

  • Makna Uluhiyah Allah
    Sesungguhnya Hah adalah yang disembah oleh segenap hati, dicintai, dijadikan tempat kembali, yang ditinggikan, dimuliakan, diagungkan, tempat merendahkan diri, menghinakan diri, yang ditakuti, tempat ber-harap dan bertawakal. Adapun Rabb yaitu yang mengurus hamba-Nya, yang memberikan penciptaannya, lalu memberinya petunjuk pada apa yang merupakan maslahat baginya. Maka tidak ada Ilah selain daripada-Nya, juga tidak ada Rabb selain daripada-Nya. Dan sebagaimana Rububiyah untuk selain-Nya adalah batil, maka batil pula Uluhiyah untuk selain-Nya.

    Allah telah mengumpulkan dua prinsip ini di banyak tempat dalam Kitab Suci-Nya. Allah befirman,

    "Maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya." (Huud: 123).

    Firman Allah tentang Nabi-Nya Syu'aib,"Dan ttdak ada taufiq bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nyalah aku kembali." (Huud: 88).

    "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya." (Al-Furqaan: 58).

    "Dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (Dialah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung." (Al-Muzzammil: 8-9).

    "Katakanlah, 'Dialah Tuhanku, tidak ada Tuhan (yang berhak di-sembah) selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat." (Ar-Ra'd: 30).

    Dan firman Allah tentang orang-orang yang lurus dari para pengikut Ibrahim AlaihisSalam,

    "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali." (Al-Mumtahanah: 4).

    Di atas itulah tujuh ayat Al-Qur'an yang merangkaikan dua pokok (prinsip) yang menghimpun makna tauhid, yang tak ada kebahagiaan hidup seorang hamba tanpa keduanya.

    Makna Rububiyah Allah
    Allah menciptakan makhluk agar mereka menyembah kepada-Nya, yang di dalamnya mengandung pengetahuan tentang-Nya, kembali, cinta dan ikhlas kepada-Nya. Dengan mengingat Allah maka menjadi tenanglah hati, menjadi tentramlah jiwa, dan dengan melihat-Nya kelak di akhirat maka menjadi sejuklah pandangan mereka dan menjadi sempurnalah nikmat yang mereka terima. Allah tidak memberikan sesuatu kepada hamba di akhirat yang lebih mereka cintai, yang lebih menyejukkan pandangan dan yang lebih nikmat bagi segenap hati mereka selain dari melihat kepada-Nya, mendengarkan firman-Nya tanpa perantara. Dan tidaklah Allah memberi sesuatu kepada manusia di dunia yang lebih baik bagi mereka, yang lebih mereka cintai, yang lebih menyejukkan pan-dangan mereka, selain dari beriman kepada-Nya, mencintai-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, senang dengan kedekatan dengan-Nya dan menikmati dengan dzikir kepada-Nya.

    Nabi ShallallahuAlaihi wa Sallam telah mengumpulkan dua perkara di atas dalam sebuah doa yang diriwayatkan Nasa'i, Imam Ahmad dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya, juga diriwayatkan oleh selain mereka,** dari hadits Ammar bin Yasir, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berdoa.

Pertanyaan Lainnya